Teori Keseimbangan
Oleh Heider
Ruang lingkup teori keseimbangan (balance theory) dari Heider adalah
mengenai hubungan-hubungan antarpribadi. Teori ini berusaha menerangkan
bagaimana individu-individu sebagai bagian dari struktur sosial
(misalnya sebagai suatu kelompok) cenderung untuk menjalin hubungan satu
sama lain.
Teori Heider memusatkan perhatiannya pada hubungan
intra-pribadi (intrapersonal) yang berfungsi sebagai “daya tarik”, yaitu
semua keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak
suka terhadap individu-individu dan objek-objek lain.
Teori Heider
merupakan penjelasan yang sangat menarik tentang gejala-gejala kelompok
dan menyediakan bagi para sarjana komunikasi beberapa cara yang
bermanfaat untuk melihat kelompok yang mempunyai hubungan dengan
kejadian-kejadian intra-pribadi yang berkaitan dengan dimensi-dimensi
struktural dari perasaan suka. Teori ini mungkin juga bermanfaat untuk
menerangkan beberapa kehadiran komunikasi terbuka di dalam kelompok,
walau tidak secara langsung berhubungan dengan tingkah laku pesan.
Contoh :
Saat kita bersama dengan teman nongkrong di kampus. Dengan kita nongkrong saja, itu sudah merupakan kecenderungan atau keinginan kita untuk menjalin hubungan satu sama lain bersama teman nongkrong. Dan itu memang harus terjadi agar tercipta suatu keseimbangan antara kita sebagai individu dengan individu-individu yang lain.
Teori A - B - X
Oleh Newcomb
Sistem ini memperluas teori hubungan antarpribadi Heider
sampai kepada interaksi yang terjadi di antara anggota dari kelompok
yang hanya terdiri dari dua orang anggota. Model dari Newcomb melibatkan
tiga unsur, yaitu A dan B yang mewakili dua orang individu yang
berinteraksi, dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut
Newcomb tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B, dapat
diterangkan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan atau
keadaan simetris antara satu sama lain dan juga terhadap X.
Teori
dari Newcomb dapat membantu ahlikomunikasi kelompok dalam menjelaskan
dan memperkirakan tingkah laku kelompok-kelompok yang beranggotakan 2
orang. Pada tingkat antarpribadi, teori menjelaskan beberapa motivasi
dan tekanan yang akan menimbulkan beberapa tindakan komuniaksi. Teori
ini juga menguraikan dan menjelaskan kegiatan itu sendiri.
Contoh :
Saya dengan kakak saya berbicara mengenai IP saya yang menurun. Kami berbicara agar menemukan solusi atau pemecahan masalah, sehingga kebutuhan kami berdua mencapai keseimbangan atau keadaan simetris. Dalam hal ini saya menjadi si A, kakak saya menjadi si B, dan IP saya yang menurun menjadi si X.
Teori Perbandingan Sosial
Oleh Festinger
Leon Festinger membedakan antara kenyataan fisik dengan kenyataan
sosial. Apabila pendapat, sikap, dan keyakinan kita dapat diukur secara
fisik – mungkin dengan menimbang sesuatu atau mengukur panjang lebar
atau tinggi – itu berarti kita berhubungan dengan kenyataan fisik,
sehingga mungkin kita tidak perlu lagi saling berkomunikasi. Akan tetapi
bila pendapat, sikap, serta keyakinan kita tidak didasarkan pada
kejadian yang mudah diukur, dan dan kalau dapat ditemukan bukti-bukti
yang mendukung atau mungkin membantah pendapat, sikap serta keyakinan
tersebut, maka kita berhadapan dengan kenyataan sosial, dan ini dapat
diukur secara baik dengan berkomunikasi dengan orang orang lain yang
kita anggap penting bagi kita.jadi komunikasi kelompok acapkali timbul
karena adanya kebutuhan individu-individu untuk membandingkan pendapat,
sikap, keyakinan, dan kemampuan mereka sendiri dengan orang lain.
Menurut
pendapat Festinger, dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi
tentang suatu kejadian dengan anggota lain dalam kelompok akan meningkat
bila kita menyadari bahwa kita tidak setuju dengan suatu kejadian,
apabila kejadian itu makin menjadi penting, dan apabila sifat
ketertarikan kelompok juga meningkat.
Contoh :
Acara jajak pendapat antar partai politik yang pastinya akan menimbulkan banyak sekali adu argumen atau pendapat, dari visi misi, tujuan, dan lain sebagainya bagi masing-masing partai untuk menunjukkan bahwa partainya lebih baik dibanding partai lainnya.
Teori Sosiometris
Oleh Moreno
Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan metodologis terhadap
kelompok-kelpmpok yang diciptakan mula-mula oleh Moreno dan kemudian
dikembangkan oleh Jennings dan oleh yang lainnya. Pada dasarnya teori
ini berhubungan dengan “daya tarik” (attraction) dan
“penolakan”(repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap
satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan
dan struktur kelompok.
Meskipun sosiometris tidak langsung
berkepentingan dengan komunikasi, struktur sosiometris dari suatu
kelompok tidak dapat disangkal berhubungan dengan beberapa hal yang
terjadi dalam komunikasi kelompok. Cukup masuk akal untuk menganggap
bahwa individu yang merasa tertarik satu sama lain dan yang saling
menempatkan diri pada peringkat yang tinggi akan lebih suka
berkomunikasi sedemikian rupa sehingga membedakan mereka dari
berkomunikasi anggota-anggota kelompok yang saling membenci.
Teori Analisis Proses Interaksi
Oleh Bales
Analisis proses interaksi Bales adalah sistem keseimbangan
(equilibrium). Semua unsur-unsur berada dalam keadaan seimbang. Terdapat
jumlah yang sama kategori tigas dan kategori sosio-emosional, dan dua
kategori tersebut dibagi sama dalam unsur positif dan unsur negatifnya.
Selain itu penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang terlibat dalam
kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan tugas selama satu tahapan
sidang, cenderung “mempertahankan keseimbangan mereka”. Hal ini
dilakukan dengan cara meluangkan waktu yang lebih lama pada kegiatan
sosio-emosional dalam tahapan sidang berikut, dan begitu juga
sebaliknya.